PORTOFOLO UAS

KOMPUTER GRAFIS UAS

Nama    : Tria Juliatul Rohmah
NIM      : 2302071013
Prodi     : D3 Desain Komunikasi Visual



KARYA TERPILIH



1. Alasan pemilihan karya:

        Menulis buku memang bukanlah hal yang mudah, dimana terdapat aturan-aturan yang harus sesuai apabila ingin mencetak suatu buku pada penerbit. dalam tugas Komputer Grafis ini terdapat tugas yang mana saya harus membuat suatu buku. dimulai dari cover, isi, serta dalam bentuk secara fisik juga. hal itu membuat saya menyadari betapa susahnya menjadi penulis namun hal itu juga membuat saya belajar akan proses pembuatan dari sebuah buku. 
          Cara saya dalam pembuatan buku ini melewati berbagai tahapan. Seperti, yang pertama tentunya mencari ide/referensi dan juga ketentuan dalam pembuatan suatu buku. Setelah mendapatkan ide maka langsung saja dilakukan proses pembuatan buku, dengan menyiapkan cover terlebih dahulu. dalam buku ini saya mengambil tema yang terbilang menyeramkan. dalam cover tersebut terdapat seseorang yang tengah berpikir juga terdapat seseorang yang terjatuh setelah tertikam. hal itu bermakna bahwa jika kamu hanya terus berpikir, merancang sesuatu bahkan tidak tau caranya namun, tidak ingin mencoba terlebih dahulu maka hal itu membuat kamu jatuh kelubang yang kamu buat sendiri. maka dari itu desain buku tersebut tercipta yang juga dimana buku ini berisi panduan/tutorial membuat suatu desain/karya. Setelah cover selesai dibuat maka langkah selanjutnya yaitu dengan merncang layout buku. kemudian isi pembahasan yang akan dicantumkan pada buku, tak lupa juga memperhatikan aturan-aturan dalam pembuatan buku seperti halaman, kaidah penulisan, ukuran kertas, dll. Stetelah rancangan buku telah selesai buku siap dicetak.
        Dari proses pembuatan itulah menjadi alasan saya memilih karya ini dimana sebenarnya apabila kita belajar juga memiliki niatan penuh maka hal itupun pasti akan terwujud. meskipun pastinya masih terdapatan kekurang-kekurangan yang ada.

2. Bahan baku:
    
    Bahan ataupun alat yang digunakan dalam pembuatan buku ini yaitu laptop juga diselingi membutuhkan bantuan handphone.

3. Teknik:

        Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya buku ini adalah dengan mengunkan teknik digital.

4. Aplikasi: 
      
      Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan buku ialah dengan menggunakan Microsoft Word dan juga Corel Draw.

5. Waktu:

        Waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan buku ini kurang lebih selama 2 minggu. yang mana menentukan sebuah konsep dan juga pemahaman dalam pembuatan buku menjadi hal yang berpengaruh terhadap waktu berapa lama buku selesai dibuat.

6. Kepuasan:

        Saya cukup puas dengan hasil akhir dari karya buku ini dimana saya banyak belajar bagaimana proses pembuatan buku. Meskipun masih banyak kekurangan didalamnya, sepertihalnya minimal dalam pembuatan buku ialah 50 halaman namun sangat disayangkan saya hanya mampu menyelesaikan 30 halaman. Namun diluar dari hal tersebut saya bangga telah menyelesaikan pembuatan buku tersebut.


LAMPIRAN

Tampilan Cover Buku


Tampilan Isi Buku


Tampilan Fisik Buku



BAB 9 MANUSIA MAKHLUK MORAL

Nama    : Tria Juliatul Rohmah
NIM      : 2302071013
Prodi     : D3 Desain Komunikasi Visual



BAB IX
MANUSIA MAKHLUK MORAL



9.1 Nabi Muhammad saw Diutus untuk Menyempurnakan Akhlak Manusia



Sesungguhnya aku diutus untuk menyemurnakaakhlamanusia. (Hadits)

    Isi hadits yang «populer» tersebut telah begitu dihafal oleh hampir semua masyarakat muslim. Sebuah pernyataan yang berisi kepastian dari Nabi Muhammad saw tentang tujuan Allah mengutusnya. Nabi Muhammad diutus bukan untuk menyempurnakan agama, tetapi untuk menyempurnakan akhlak. Hal itu menunjukkan bahwa yang akan menjadi kunci lengkapnya keimanan dan keislaman seseorang adalah akhlaknya. Allah tidak akan memberi tugas menyempurnakan akhlak kepada seseorang, seandainya yang ditugasi itu tidak memiliki akhlak yang baik. Akhlak yang baik, seleblum Muhammad menjadi Nabi, telah diperlihatkan dalam aneka hubungan sosial yang bisa dinilai oleh orang banyak di sekeliling Muhammad. Julukan al-amiin adalah julukan yang berisi kepercayaan yang amat berharga dari masyarakat di sekeliling Muhammad pada saat itu. Artinya, apa yang menjadi milik Muhammad sebelum menjadi Nabiyullah, adalah modal dasar yang amat penting, mengapa Allah memilih Muhammad al-ummiy menjadi nabi sekaligus rasul. Kita harus yakin, bahkan sangat yakin, Muhammad yang akan menyempurnakan akhlaq manusia telah dikondisikan sebagai SDM yang memiliki akhlaq mulia oleh Allah. Oleh karena itu, kita sering mendengar istilah «satunya kata dan perbuatan». Apa yang dikatakan, itulah juga yang dilakukan.

    Dari uraian tadi, bisa dirumuskan satu gambaran pengertian tentang akhlaq: Akhlaq adalah keseimbangan antara perilaku lahir dengan perilaku batin. Karena akhlaq ini, kemudian, bisa dikaitkan dengan dua nilai yang saling berbeda: baik dan buruk, maka bisa dikatakan, akhlaq itu ada yang baik dan ada juga yang buruk. Akhlaq yang baik adalah perilaku lahir sekligus perilaku batin yang dibimbing oleh kebenaran yang mutlak, kebenaran yang datang dari Khalik. Akhlak yang buruk adalah perilaku lahir sekaligus perilaku batin yang dibimbing oleh kebenaran yang datang dari makhluk. Dan, selama nilai yang digunakan sebagai tolok ukur sopan, santun, berbudi, berpekerti, itu adalah ukuran makhluq, sifat semua nilai tadi temporer, dibatasi ruang. Apa yang dinyatakan sopan dalam lingkungan masyarakat Barat belum tentu sama dengan yang ada di lingkungan masyarakat Timur. Begitu pun sebaliknya. Akhlak yang baik harus bersumber dari hanya satu sumber nilai yang Mahabenar. Jika tata-nilai yang dijadikan pengukur akhlak masih berupa tata-nilai ganda, kebenaran nilai tadi masih akan selalu dipertanyakan. Oleh karena itu, seandainya semua manusia menggunakan konsep tata-nilai Ilahiah yang satu, tidak akan ada pertentangan. Allah telah menyediakan tata-nilai kebenaran tentang rasa, pikiran, sikap, tindak, perbuatan, dan segala yang melatari tingkah laku kita sebagai manusia dalam tata-nilai Islam. Tata-nilai Islam yang nyata adalah apa yang diperagakan oleh Nabiyullah Muhammad saw.


9.2 Nabi Muhammad saw sebagai Uswah Hasanah

    Julukan Al-Amiin yang diterima Nabi Muhammad saw dari para kuffar Quraisy adalah julukan tertinggi, terhormat di antara mereka. Al-Amiin adalah prestasi dari kebaikan akhlak yang dimiliki oleh Muhammad sejak sebelum menjadi nabi. Allah swt telah menegaskan di dalam Al-Quran tentang keteladanan Nabi Muhammad saw. Para ahli tafsir mengaitkan ayat tersebut dengan peristiwa Perang Khandaq. Diceritakan bahwa Nabi Muhammad saw menunjukkan teladan kesabaran dan semangat yang tinggi tanpa keluhan, sekalipun dalam kondisi sulit akibat perang. Sementara itu para shahabat banyak yang berkeluh-kesah kepada Nabi . Jika ummat tidak mengikuti sunnah Rasul berarti bukan bagian dari ummat Rasul. Sementara itu, pernikahan Nabi yang terkait dengan jumlah istrinya, yang kerap dipakai alasan untuk meniru jumlah istri dalam poligami, hanya berlaku untuk Nabi Muhammad saw. 
    Tentang jumlah istri Nabi, hal ini sering dijadikan hujjah dan sekaligus kritikan dari ummat lain. Sesungguhnya Nabi menikahi istri-istrinya dengan kondisi dan waktu yang sangat khusus. Nabi menikah dengan Siti Khadijah sebagai istri pertama adalah istri nabi yang utuh. Nabi tidak menikah dengan yang lain ketika sedang memperistri Khadijah. Sunnat Nabi, tentu termasuk dalam pola perilaku Nabi dalam mempertimbangkan alasan menikahi istri-istrinya, tetapi tidak jumlahnya. Jumlah istri yang diperbolehkan secara syar’i adalah empat saja. Sunnaturrasuul, sunnah rasul, sunnah nabi, adalah salah satu yang disebut sebagai warisan dari Nabi, selain Al-Quran . Sunnah Nabi bisa ucapannya , perbuatannya dan sikapnya . 

 

9.3 Konsep Manusia Terbaik di Sisi Allah

    Allah swt telah menetapkan aturan-aturan yang membentengi kebebasan manusia. Aturan tersebut adalah sebagai jalan kebaikan yang disediakan oleh Allah swt agar manusia menyadari keterbatasannya. Banyak aktivitas manusia terkait dengan aturan- aturan tersebut. Bahkan di dalam perjalanan kehidupan seseorang muslim atau muslimat, sepanjang itulah aturan mengikat kegiatan mereka. Sejak manusia bangun dari tidur, mengawali hari, bekarja, bermu’amalah, istirahat, ibadat mahdhah, hingga manusia mau tidur lagi, semua rangkaian kegiatan itu diikat aturan-aturan. Isi hadits ini berhubungan dengan masalah perilaku amaliyah seseorang. "Sebaik-baiknya manusia adalah yang banyak manfaatnya bagi manusia lain". Sebagai mahluk individu manusia bertanggung jawab penuh atas segala hasil perbuatan dirinya. Tetapi, sebagai makhluk sosial, manusia dituntut menjadi individu yang bisa banyak memberi manfaat bagi individu lainnya.

    Kebermanfaatan tadi tidak berhubungan dengan profesi tertentu. Ilmu yang dimanfaatkan, ilmu yang diajarkan kepada orang lain, sangat bermanfaat bagi orang yang mendapatkannya. Segala upaya penyebaran ilmu, penyampaian ilmu, baik dalam bentuk proses pendidikan, pembelajaran, maupun pelatihan, menjadi indikator kondisi kebermanfaatan seseorang di antara keberadaan orang lain. Oleh karena itu,ilmu yang bermanfaat adalah hal kedua yang masih akan mengalir hasilnya kepada orang yang telah meninggal.Satu hal yang paling rasional sebagai bentuk kebermanfaatan seseorang di dalam persitindakan dengan orang lain adalah berupa amal jariyah, amal yang terus berkelanjutan maknanya, hasilnya, manfaatnya. Amal jariyah bentuknya sangat beragam.


Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas(Q.S. Al-Baqarah, 02: 212)



Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal(Q.S. Al-Hujuraat, 49: 13)



9.4 Indikator Kenabian sebagai Uswah Hasanah

    Sebagai utusan yang ditugasi untuk menyempurnakan akhlak manusia, Nabi Muhammad saw memiliki ciri kenabian sebagai manusia yang patut menjadi contoh. Sejak sebelum masa kenabian, Muhammad telah menunjukkan ciri-ciri kebaikan akhlak tersebut. Beliau dijuluki Al-Amiin, orang yang sangat bisa dipercaya. Di samping memiliki perilaku terpercaya, Muhammad pun memiliki latar keturunan dari keluarga yang terhormat, yang terpelihara kehormatan nama keluarga dan keturunannya. Ditambah dengan perilaku terpuji yang menjadi ciri kehidupan sehari- harinya, Muhammad telah menjadi tokoh anggota masyarakat yang dihargai. Untuk melengkapi kesiapan mental dan terutama moral Muhammad, Allah swt memerintahkan Jibril untuk melakukan pembedahan, pembersihan hati Muhammad, seperti yang diceritakan dalam sejumlah kisah nubuwwah.


Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (Q.S. Ali Imran, 03: 159)

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung(Q.S. Al-Qalam, 64: 04)




9.5 Pendidikan Karakter dalm Konsep Islam

    Pendidikan karakter dimulai dari rumah. Orang tua yang pertama menorehkan penanda awal ke dalam hati seorang anak. Melalui pembiasaan yang dibangun orang tualah karakter tertentu akan terbentuk dalam diri seseorang. Anak-anak yang dilahirkan dalam kondisi fitrah akan menyerap pengaruh lingkungannya sebagai bentuk simpanan data dalam memorinya. Data itu akan menjadi sumber rujukan perilakunya kelak. Pantaslah, isi hadits Nabi yang menyatakan bahwa "setiap yang dilahirkan berada pada kondisi fitrah" adalah konsep dasar pendidikan dini, yang akan berlanjut dalam bentuk pembiasaan-pembiasaan yang memberi warna perilaku, tindakan, tanggapan, cita-cita, citra, maupun anggapan-angapan yang akan dimiliki oleh seorang anak. "Orang tualah yang pertama mengarahkan anak menjadi Yahudi, Nashara, ataupun Majusi".

    Dia kehendaki". Pernyataan tersebut adalah bukti kekuasaan Allah swt atas hidayah. Jika Allah swt menghendaki, siapapun akan mendapatkah hidayah Allah swt, tetapi jika Allah swt tidak menghendaki, siapapun tak memiliki kekuasaan ututk menunjukkan kebaikan, sekalipun kepada orang-orang yang sangat dicintai. Namun, di dalam semua kondisi tadi, Allah swt tetap menunjukkan bahwa ada sesuatu yang menjadi penyebab mengapa Allah swt tidak mengabulkan permohonan Nabiyullah Muhammad saw. Allah swt menunjukkan bahwa pembelajaran yang nyata bahwa di dalam hati paman Nabi ada kesombongan dan ketidakikhlasan yang kuat. Dia malu kepada kaumnya jika menyatakan diri sebagai muslim. Karakter ikhlas dan pasrah adalah kondisi yang dituntut dalam menghadapi ketentuan Allah swt.


Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur"Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa(alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan (Q.S. Yunus, 10: 21-23)







REDESAIN KEMASAN

Nama    : Tria Juliatul Rohmah
NIM      : 2302071013
Prodi     : D3 Desain Komunikasi Visual


REDESAIN KEMASAN MADU


1. Alasan memilih meredesain kemasan madu

    Dari pengamatan saya selama ini banyak sekali produk-produk madu lokal yang berada di indonesia. terutama penjualan madu semakin meningkat saat adanya Covid-19. Namun banyak diluaran sana dimana penjual madu yang tidak memberikan label pada produk madu yang mereka jual. Bahkan hanya dikemas mengunakan botol kaca yang tidak ada label apapun. Hal ini dapat memberikan sebuah tanda tanya seperti, apakah produk itu benar-benar madu asli? apakah produk madu tersbut aman dikonsumsi?. Berbeda halnya apabila produk madu tersebut tedapat label serta didesain dengan menarik orang akan lebih percaya bahwa produk madu tersebut mempunyai kualitas tersendiri. Hal inilah membuat saya untuk memilih meredesain kemasan madu.


2. Perubahan desain produk kemasan madu

Sumber: Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
 https://kmisfip2.menlhk.go.id/invest/detail/11


kemasan madu setelah di desain ulang

3. Tampilan keseluruhan desain




    Dengan adanya suatu label pada suatu produk dapat membangun brand awareness (kesadaran akan merek) dari redesaign kemasan produk-produk yang ada. redesain kemasan berkaitan pada bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Redesain kemasan berupa mendesain kemasan lama menjadi kemasan baru agar lebih menarik, sehingga memiliki fungsi yang maksimal berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar. 




MEDIA INFORMASI

Nama      : Tria Juliatul Rohmah NIM         : 2302071013 Prodi        : D3 Desain Komunikasi Visual POSTER PPDB  MAN 2 BANYUWANGI         P...